Kerapatan Vegetasi Kota Bandar Lampung

22 December 2021

By: Ahmad Rizaldi

Open Data

Persepsi Masyarakat terhadap Ruang Terbuka Hijau di Bandar Lampung

Open Project

Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Bandar Lampung

Kerapatan Vegetasi Kota Bandar Lampung

KERAPATAN VEGETASI KOTA BANDAR LAMPUNG

Latar Belakang

Ruang Terbuka Hijau (RTH) memiliki peran penting bagi kehidupan di perkotaan. Fungsi RTH sendiri sebagai paru-paru kota yang memiliki pengaruh kualitas kehidupan manusia, baik secara ekologis maupun sosial-psikologis (Januarisa et al., 2015). Masyarakat memanfaatkan RTH yang bersifat publik dalam beraktivitas, yaitu rekreasi, olahraga serta wisata kuliner (Novandra et al., 2021) karena menurut Yusuf et al., (2019) fungsi RTH dapat dioptimalisasi dengan menjadikan pepohonan yang berada di sekitar RTH sebagai penunjang masyarakat dalam beraktivitas. Seperti halnya menurut Khotimah et al., (2019) dan Sari et al., (2020) dengan adanya fasilitas olahraga dan kawasan yang dikelilingi pohon dapat menarik minat masyakarat untuk berkunjung serta menjadikan kondisi sekitarnya sejuk juga meningkatkan kenyamanan . Sejalan dengan penelitian Denada et al. (2020), tumbuhan maupun pepohonan yang banyak mengelilingi kawasan dinilai dapat membuat sejuk, sehingga dapat meningkatkan produktifitas seseorang yang berada dalam kawasan (Rahmawati, 2014). Namun demikian, saat ini kehadirannya semakin berkurang sebagai dampak dari tingginya kepadatan penduduk akibat pertumbuhan populasi manusia yang semakin meningkat.

Pembangunan-pembangunan yang terus meningkat berakibat tidak diperhatikannya RTH dalam suatu perkotaan. Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, yaitu salah satu kota di Indonesia yang memilki kepadatan aktivitas dengan intensitas tinggi dan pembangunan yang pesat (Doni et al, 2021). James (2010), menyatakan bahwa kecenderungan terjadinya penurunan kuantitas ruang publik, terutama RTH memilki permasalahan utama karena keterbatasan lahan dan ketidakkonsisten dalam menerapkan tata ruang. Penggunaan lahan termasuk ke suatu komponen sosial budaya, yaitu dengan penggunaan lahan sendiri mencerminkan dari hasil kegiatan manusia atas kegunaan lahan serta statusnya (Bakosurtanal, 2010). Aktivitas manusia dalam memenuhi kehidupan ekonomi, sosial, serta budaya dapat berdampak melakukan perubahan penutupan atau penggunaan lahan (Doni et al, 2021).

RTH semakin berkurang disebabkan oleh adanya perubahan penggunaan lahan yaitu beralih fungsinya RTH untuk peruntukan ruang yang lain. Berdasarkan uraian diatas kiranya menarik untuk dilakukan observasi mengenai Persepsi Masyarakat Perkotaan Terhadap Pentingnya Fungsi Ruang Terbuka Hijau Di Bandar Lampung. Persepsi dapat mempengaruhi orang dalam menentukan sikap dan tindakkannya sehingga orang akan ikut berperan aktif dan berpartsipasi didalamnya.

Metode Analisis

Penelitan ini dilaksanakan di Kota Bandar Lampung. Data yang digunakan adalah data citra Landsat 8 tahun 2021 yang diambil dari Google Earth Engine. Data citra lalu dilakukan proses cloud masking dengan metode reducer median untuk mengurangi tutupan awan yang menyelimuti kota Bandar Lampung.

NDVI dan NDBI

Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kerapatan vegetasi melalui kanal band infra merah dekat dan kanal band merah, sedangkan Normalized Difference Built-up Index (NDBI) digunakan dalam mengetahui perkembangan lahan terbangun melalui kanal band inframerah pendek dan inframerah dekat.

Hasil

Kerapatan Vegetasi

Hasil yang didapatkan dari pengolahan data dapat dilihat klasifikasi NDVI di kota Bandar Lampung yang terdiri dari kelas Cukup Rapat, Jarang, Rapat dan tidak bervegetasi. NDVI menunjukkan tingkat tingginya suatu nilai vegetasi dari citra.

Kerapatan Vegetasi Kota Bandar Lampung

Kerapatan bangunan

Indeks bangunan ini dikembangkan untuk melihat kenampakan lahan terbangun dibandingkan dengan objek lainnya sehingga mempermudah pemetaan daerah perkotaan.

Kerapatan Vegetasi Kota Bandar Lampung

Luasan Lahan hasil NDVI dan NDBI

Kerapatan Vegetasi Kota Bandar Lampung

Hasil tabel menunjukkan luas area yang dihasilkan dari 2 algoritma, yaitu NDBI dan NDVI. Hasil menunjukan hasil nilai yang berbeda, walaupun begitu hasil NDBI menunjukkan kelas kerapatan bangunan yang ada di Bandar Lampung sekitar 4281,58 ha, yaitu 24% dari total keseluruhan sedangkan hasil NDVI, kerapatan vegetasi rapat 6194, 93 ha yaitu 34% dari total keseluruhan total luasan Bandar Lampung.

SIMPULAN

Simpulan dari observasi ini, keadaan daerah kota Bandar Lampung yang dikelilingi daerah perbukitan membuat kota ini masih cukup memilki vegetasi yang cukup baik. Posisinya yang dekat dengan kawasan hutan dan daerah perbukitan menjadikan kota Bandar Lampung memiliki akses yang cukup baik untuk menuju lokasi lokasi yang memang bisa dijadikan tempat rekreasi. Namun, dengan pembangunan yang terus menerus terjadi, memungkinkan kota Bandar Lampung akan mengubah ruang terbuka hijau yang ada menjadi fungsi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional. 2010. Klasifikasi Penutup Lahan. Standar Nasional Indonesia(SNI) 7645:2010.

Denada, A.N.I., Winarno, G.D., Iswandaru, D. & Fitriana, Y.R. (2020). Analisis persepsi pengunjung dalam pengelolaan lebah madu untuk mendukung kegiatan ekowisata di Desa Kecapi, Kalianda Lampung Selatan. Jurnal Belantara, 3(2), 153-162.

Doni, L. R. Yuliantina, A., Dewi, F., Pahlevi, M.Z., Kusumawardhani, N.A. 2021. Komparasi Luas Tutupan Lahan di Kota Bandar Lampung Berdasarkan Algoritma NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan EVI (Enhanced Vegetation Index). Jurnal Geosains dan Remote Sensing (JGRS) 2(1): 16-24.

Januarisa, D. V., Hardiansyah, G. dan Fahrizal. 2015. Persepsi Masyarakat Perkotaan Terhadap Pentingnya Fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Pontianak. Jurnal Hutan Lestari 4(3): 263-272.

Khotimah, K., Herwanti, S., Febryano, I.G. & Yuwono, S.B. (2019). Potensi pengembangan Hutan Kota Bukit Pangonan Pringsewu berdasarkan karakteristik responden. Prosiding Seminar Nasional Biologi 4(4), 190-194.

Novandra, D., Iswandaru, D., Harianto, S.P. dan Dewi, S.B. 2021. Analisis Keberadaan Burung dan Tingkat Kemyamanan Berdasarkan Persepsi Masyarakat di Ruang Terbuka Hijau Kota Bandar Lampung. Indonesian Journal of Conservation 10(1): 62-67.

Rahmawati, S.N. (2014). Kemampuan Hutan Kota dalam Ameliorasi Iklim Mikro di Kampus IPB Darmaga. Skripsi Program Sarjana. Institut Pertanian Bogor

Sari, N.N., Winarno, G.D., Harianto, S.P. & Fitriana, Y.R. (2020). Analisi potensi dan persepsi wisatawan dan implementasi Sapta Pesona di Objek Wisata Belerang Simpur Desa Kecapi. Jurnal Belantara, 3(2), 163-172.

Siahaan, James. 2010. Ruang Publik : Antara Harapan dan Kenyataan. Buletin Tata Ruang, Edisi IV (Juni-Juli 2010). Hal 11-16.

Yusuf, A.P., Darmawan, A. & Iswandaru, D. 2019. Analisis status hutan kota di Bandar Lampung. Jurnal Sylva Lestari 7(2), 235-243.

Data Publications

Analisis Keterjangkauan Supermarket Skala Besar di Kota Yogyakarta

Retail

27 Mar 2025

Diva Amevia Mahendradani

Analisis Keterjangkauan Supermarket Skala Besar di Kota Yogyakarta

Analisis ini mengevaluasi keterjangkauan supermarket di Kota Yogyakarta dengan mempertimbangkan distribusi spasial supermarket, aksesibilitas berdasarkan isochrone analysis, serta keterjangkauannya terhadap kepadatan penduduk. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah dengan akses optimal dan area yang kurang terlayani guna mendukung perencanaan tata ruang dan distribusi fasilitas perdagangan.

23 min read

235 view

2 Data

1 Projects

Analisis Jangkauan Transportasi di Sekitar Destinasi Wisata Kota Bogor dengan Pendekatan Isochrone Zona 500m, 1000m, dan 2000m

Transportation

02 Apr 2025

Nadiyah hasnah

Analisis Jangkauan Transportasi di Sekitar Destinasi Wisata Kota Bogor dengan Pendekatan Isochrone Zona 500m, 1000m, dan 2000m

Proyek ini bertujuan untuk menganalisis jangkauan transportasi di sekitar destinasi wisata Kota Bogor menggunakan pendekatan isochrone dengan zona 500m, 1000m, dan 2000m. Analisis ini akan membantu dalam memahami aksesibilitas transportasi publik dan infrastruktur jalan terhadap titik-titik wisata utama, sehingga dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan sistem transportasi yang lebih inklusif dan efisien.

9 min read

190 view

1 Projects

Optimalisasi Lokasi SPKLU di Kota Bandung dengan Location Analytics

Transportation

29 Mar 2025

Diagy Muhammad Haviz

Optimalisasi Lokasi SPKLU di Kota Bandung dengan Location Analytics

Dengan meningkatnya jumlah kendaraan listrik di Kota Bandung, kebutuhan akan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) juga meningkat. Artikel ini membahas penentuan lokasi optimal untuk SPKLU di Kota Bandung menggunakan analisis lokasi berbasis grid dengan pembobotan.

20 min read

325 view

1 Projects

Sejauh Mana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Menjangkau Sekolah di Kota Bandung?

Government

21 Feb 2025

Maretta Aviani S

Sejauh Mana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Menjangkau Sekolah di Kota Bandung?

Pemanfaatan teknologi SIG dalam mendukung distribusi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bandung. Dengan metode analisis spasial buffering dan isokron, penelitian ini bertujuan untuk memetakan keterjangkauan sekolah penerima bantuan dari titik distribusi (SPPG), guna memastikan efektivitas dan efisiensi program. Hasil penelitian memberikan rekomendasi strategis untuk peningkatan distribusi makanan bergizi berbasis data spasial.

12 min read

920 view

1 Projects

Terms and Conditions
Introductions
  • MAPID is a platform that provides Geographic Information System (GIS) services for managing, visualizing, and analyzing geospatial data.
  • This platform is owned and operated by PT Multi Areal Planing Indonesia, located at
  • mapid-ai-maskot